oleh Yuk-Jadi Orangtua Shalih pada 21 November 2011 jam 7:17
Oleh:
Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
Ayah dari 4 orang anak
Direktur Auladi Parenting School
www.auladi.org | Email: inspirasipspa@yahoo.com
Berinteraksi dengan puluhan ribu orangtua di Indonesia dan di mancanegara semakin banyak memberikan inspirasi dan ilmu lebih banyak lagi. Meski sebagian masalah atau tantangan orangtua itu spesifik, ada juga yang sebenarnya satu dan lainnya mirip. Misalnya tentang pertanyaan orangtua berikut: "Abah, sy mau ikutan nanya, kalau ada anak yang suka pinjam brg orang lain, kemudian malas mengembalikannya, itu bagaimana ya? Sudah dicoba diberitahu baik-baik gak mempan, gak mau balikin. dikerasin sama juga keukeuh, diancam jg susah sekali. apa ini semacam penyakit? sbg orangtua harus bagaimana bah? Anak saya sudah kelas 3 SMP, perempuan."
Kejadian ini sangat mungkin terjadi pada anak lain bukan? Kalimat "mulai dari yang lembut sampai keras" juga sering saya dengar dari curhat pada orangtua. Ok this my respon:
Tunjukkan bahwa perbuatannya tidak disukai dan tolak perbuatannya tersebut agar anak tahu bahwa perbuatan seperti itu tidak dibenarkan sehingga dia harus memperbaiki perilakunya.
Saat anak berbuat buruk, lagi-lagi, abah akan terus mengatakannya: berikan penjelasan secukupnya, gak usah panjang kali lebar kali tinggi. Pada saat anak melakukannya pertam akali, boleh diberikan penjelasan. Tapi saat berulang, harus diberikan tindakan.
Bukan diberikan kekerasan, tapi diberikan ketegasan. Kalimat "dikerasin juga sama kekekuh" itu sayangnya tidak dijelaskan dikerasin bagaimana? Dipukul, dicubit, diancam, dibentak, diomongin keras? Atau bagaimana?
Ketahuilah itu semua tidak efektif. Tindakan kekerasan hanya berujung pada perlawanan anak dan sangat tidak efektif untuk mengarahkan anak pada kebaikan. Sekali lagi yang dibutuhkan adalah ketegasan-ketegasan tindakan.
Caranya? Berikan dia semacam sanksi sosial, jika anak kita yang melakukan perbuatan meminjam dan sering tidak dikembalikan, maka ajak negoisasi teman anak yang barangnya dipinjam. Minta bantuannya dan katakan bahwa itu demi kebaikan anak kita sendiri. seperti "Katakan sama Anis (andaikan namanya anis) kamu tidak akan dulu diberikan pinjam klo belum bisa dipercaya sama aku. karena yang kemarin belum juga dikembalikkan. Jika meminjam maka kamu harus bertanggung jawab untuk mengembalikan. Jika kamu tidak mengembalikannya, berarti kamu belum bisa aku percaya. Dan jika kamu belum bisa dipercaya maka kamu tidak akan bisa mendapatkan barang pinjaman apapun lagi dari aku"
Jika yang sering tidak mengembalikan barang anak lain kepada anak kita, tinggal dibalik anak kita yang harus dilatih bertindak tegas "kamu boleh meminjam barang kepada ku tapi jika kamu bisa dipercaya lagi. Karena kamu belum mengembalikan barang yang kamu pinjam dulu, maka kamu belum bisa aku percaya. karena itu aku takkan akan lagi meminjamkan lagi barang apapun kepadamu, sampai kamu bertanggung jawab dengan barang yang kamu pinjam kemarin."
Sebagai tambahan, jika kita adalah orangtua dari anak yang sering meminjam barang yang jarang dikembalikan kita bisa mem-push-nya dengan cara melakukan melatihnya bertanggung jawab. "Setiap satu kebebasan kamu akan mendapatkan satu tanggung jawab dan jika kamu tidak bisa memenuhi tanggung jawab kamu maka kebebasan kamu akan mama cabut. Saat kamu meminjam maka kamu punya tanggung jawab untuk mengembalikannya. Meskipun itu barang teman kamu bukan barang mama atau papa.
Karena itu kamu harus mengembalikan barang yang kamu pinjam." lalu berikan deadline sampai kapan dia harus mengembalikan itu. Sebaiknya anak sendiri yang memberikan deadlina jika dia tidak menanggapi atau menolak untuk memberikan deadline boleh orangtua yang memberikan deadline.
"Sekarang, silahkan kamu sendiri yang tentukan, kapan dan tanggap berapa kamu akan mengembalikan barang temanmu itu? Boleh kamu yang menentukan dan jika kamu tidak mau menentukan batasnya, maka mama/papa yang akan menentukan batasnya. Dan jika sampai batas yang ditentukan kamu belum mengembalikannya, itu menunjukkan bahwa kamu belum bisa dipercaya dan karena itu sampai kamu mengembalikannya, maka kebebasan kamu untuk menggunakan uang saku kamu terpaksa mama cabut sementara".
Anak akan protes, ngambek, marah? Posibble! But parents should be consistent with this!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar